Cluster Sadyagriya, Rumah Tumbuh Ke Bawah Pertama di Indonesia

12 Agustus 2021

Setiap rumah memiliki identitas dan karakternya masing-masing. Banyak faktor yang menentukan, mulai dari negara dan iklim hingga jenis material dan luasnya, namun faktor terbesar adalah pemiliknya. Setiap pemilik rumah memberikan warna tersendiri di huniannya, menjadikan rumah tersebut unik dan satu-satunya di dunia. Beberapa konsep rumah yang sudah sering diadopsi adalah konsep Mediterranea, klasik, industrial, dan minimalis modern. Belakangan ini konsep rumah tumbuh banyak diminati. Rumah tumbuh bisa dibangun bertahap, menyesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran pemiliknya. Rumah tumbuh dibagi menjadi dua macam, horizontal dan vertikal. Tumbuh horizontal berarti membangun ke samping, bukan ke atas, seperti misalnya memperluas taman. Sedangkan tumbuh vertikal berarti membangun ke atas atau ke bawah, untuk tumbuh vertikal, rumah harus memiliki pondasi yang kokoh agar tidak perlu membongkar dari awal.

Agung Podomoro Land, salah satu pengembang terdepan di Indonesia, mengenalkan konsep rumah tumbuh melalui cluster terbaru proyek Podomoro Park Bandung, hunian yang menyasar kaum milenial Indonesia. Menempati lahan sekitar ±130 hektar, di mana ±50% dari lahan dimanfaatkan sebagai lahan terbuka, Podomoro Park menawarkan hunian yang menyatu dengan alam. Sebelumnya, Podomoro Park telah menghadirkan cluster Amagriya dan Anapuri. Beberapa unit cluster Amagriya sudah diserahterimakan ke penghuni, sementara cluster Anapuri sedang tahap pembangunan. Pembangunan fasilitas dan infrastruktur seperti lanskap, pintu utama, Marketing Gallery, dan Clubhouse juga sedang berjalan.

Umumnya, rumah tumbuh vertikal bertumbuh ke atas, seperti penambahan lantai dua dan seterusnya. Namun, sebagai developer properti ternama di Indonesia, Agung Podomoro Land melakukan terobosan melalui Cluster Sadyagriya dengan mengenalkan rumah tumbuh ke bawah pertama di Indonesia. Sesuai dengan konsepnya, nama Sadyagriya dipilih karena memiliki arti rumah berencana dalam bahasa Sansekerta. Konsep ini diusung karena berbagai keunggulannya, di mana perluasan rumah tidak memerlukan lahan yang besar, pembangunannya bisa bertahap, serta dapat menyesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan masing-masing, seperti misalnya ada anggota keluarga baru sehingga membutuhkan tambahan kamar tidur atau ingin ada ruang kerja karena Work from Home (WFH). Sadyagriya memiliki tampilan fasad modern tropis di mana setiap bangunan terpisah dengan unit lainnya, termasuk atap. Secara arsitektur, hal ini lebih baik karena dapat meningkatkan privasi, mengurangi kebisingan antar tetangga, serta menghindari bahaya seperti kebakaran karena api menjalar. Hunian Sadyagriya dilengkapi dengan sentuhan bahan-bahan alami dan bentuk jendela lengkung untuk menonjolkan desain dinamis dan modern kontemporer. Mengingat Podomoro Park menjadikan kaum milenial sebagai targetnya, maka atap bangunan dibangun lurus dari depan ke belakang agar tampilannya modern dan sesuai dengan selera milenial.

Unit Sadyagriya dihiasi dengan halaman belakang rumah yang luas, di mana ada ruang tambahan yang dapat difungsikan sesuai keinginan masing-masing. Sadyagriya hadir melalui tiga tipe, Amala Eka, Amala Tri, serta Amala Catur. Tipe terbesar dengan luas 8x20, Amala Catur memiliki halaman belakang seluas 20 m2 , pemilik dapat memanfaatkan lahan tersebut untuk membangun kolam renang pribadi, area outdoor untuk BBQ atau menyalurkan hobi bercocok tanam hidroponik. Tentunya pemilik rumah juga dapat membangun ruang tambahan di halaman belakang, seperti kamar yang memiliki pemandangan ke communal garden. Tipe Amala Catur ini juga terhitung sangat strategis karena dekat dengan akses Cikoneng, Ciganitri, dan fasilitas premium di kawasan seperti communal garden, clubhouse, International Islamic Boarding School Al-Azhar, Living Plaza, dan RS Primaya.

Jika berbicara fasilitas, maka proyek Agung Podomoro Land dikenal dengan fasilitasnya yang premium dan komplit. Penghuni cluster Sadyagriya memiliki akses mudah untuk menikmati sejumlah fasilitas premium, clubhouse mewah berisikan private cinema, private bowling alley, billiard table, private gym, dart game, foosball table, infinity pool, jacuzzi, grand community hall, executive meeting lounge, dan sejumlah fasilitas lainnya. Lokasi cluster Sadyagriya juga deket dengan danau buatan yang terbentang sepanjang 1km di kawasan Podomoro Park, penghuni dapat menyusuri danau dengan berjalan santai atau menaiki gondola dan ditutup dengan romantic dining di Waterfront Dining. Berlokasi di Jl. Terusan Buahbatu, Podomoro Park menghadirkan hunian di kawasan elit dengan aksesibilitas komplit. Berbagai program infrastuktur dari pemerintah juga hadir untuk memudahkan akses ke kawasan, seperti Tol Jakarta-Cikampek II, Tol Cipularang, kereta api reguler, serta kereta cepat Jakarta-Bandung dan Light Rail Transit (LRT) Bandung yang akan segera hadir. Melalui kereta cepat, jarak Jakarta-Bandung dapat ditempuh dalam waktu 30 menit, lalu penghuni dapat melanjutkan perjalanan dengan LRT Bandung yang memiliki tiga koridor, di mana stasiun LRT Bandung Raya nantinya hanya selangkah dari kawasan Podomoro Park.

Podomoro Park menjadi daerah favorit dengan prospek yang sangat tinggi baik untuk tinggal, bekerja, berbisnis, maupun berinvestasi. Podomoro Park juga memiliki potensi capital gain hingga 13% per tahun, tertinggi dibanding daerah-daerah lainnya dan bahkan lebih tinggi jika dibandingkan dengan pasar modal dan logam mulia sekalipun. Selain mempunyai hunian modern di kawasan elit Bandung, Anda juga mendapatkan keuntungan investasi melalui kenaikan nilai properti.