Taruma City, Hunian Berkelas di Jantung Karawang Sesungguhnya
01 Juni 2019
Kabupaten Karawang telah tumbuh menjadi kawasan industri dan investasi yang memukau. Dulu, Karawang hanya dikenal sebagai lumbung padi. Namun, kini, selain mempertahankan predikat lumbung padi, Karawang juga telah tersohor sebagai kota industri modern. Dari sistem pengupahan, Karawang bahkan tetap menjadi yang tertinggi di Jawa Barat. Ini sesuai dengan keputusan Gubernur Jawa Barat tentang upah minimum kota/kabupaten (UMK) 2019. UMK Kabupaten Karawang ditetapkan sebesar Rp 4.234.010.
Dengan luas wilayah sebesar 1.737,53 kilometer persegi, Karawang akan menjadi kawasan yang tumbuh dengan pesat. Pertumbuhan Karawang ditunjang oleh berbagai rencana pemerintah daerah dan pusat. Contohnya, transit oriented development (TOD) kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan melewati Kota Karawang, jalan tol layang Jakarta-Cikampek, rencana pembangunan bandara Karawang, dan pembangunan pelabuhan peti kemas Patimban untuk mendukung sektor industri.
Kepala Bidang Penataan Ruang Kabupaten Karawang Yadi Mulyadi, Rabu (12/6/2019), mengatakan, rencana tata ruang wilayah (RTRW) 2011-2031 Kabupaten Karawang sejauh ini masih sesuai alur. “Kami membangun infrastruktur baik jalan, akses tol, jembatan, hingga underpass untuk mendukung kelancaran mobilitas warga Karawang dan menunjang kebutuhan industri.”
Yadi menambahkan, zonasi kawasan di Karawang cukup jelas antara zona industri dan zona permukiman. Khusus untuk kereta cepat, Yadi mengungkapkan bahwa nantinya moda transportasi ini akan semakin melancarkan mobilitas warga dan pelaku industri di Karawang, baik yang akan menuju Bandung maupun yang ingin pergi ke Jakarta. “Sedangkan untuk bandara Karawang sampai sekarang peraturan pemerintahnya belum dicabut. Bahkan lahan untuk bandara tersebut telah disiapkan, sekitar 1.000 hektar dari tanah milik negara,” ujarnya.
Menurut data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang, luas lahan industri di Karawang mencapai 13.756,358 hektar. Ini meliputi kawasan industri khusus seluas 3.138,758 hektar yang menaungi Kawasan Kujang, Indotaise, dan Mandala Pratama; kawasan industri seluas 5.500 hektar yang melingkupi Karawang International Industrial City (KIIC), Surya Cipta, dan Industri Mitra Karawang (KIM); serta zona industri seluas 5.117,6 hektar yang memayungi Teluk Jambe Barat, Karawang, Teluk Jambe Timur, Cikampek, Klari, Purwasari, Pangkalan, dan Rengasdengklok.
Khusus di Karawang Barat, perkembangan kawasannya lebih terasa progresif sebab kawasan industri rata-rata berada di sini. Kawasan industri tentu menarik banyak tenaga kerja baik dalam dan luar negeri. Kepala Disnakertrans Kabupaten Karawang HA Suroto mengatakan, sekitar 400 perusahaan menggunakan tenaga kerja asing (TKA) di level setingkat manajer. Pada 2018, jumlah TKA ini sebanyak 2.535 orang, yang terdiri atas 2.465 TKA laki-laki dan 70 orang TKA perempuan. Yang paling banyak dari Jepang, lalu Korea, kemudian China. Suroto melanjutkan, saat ini pihaknya berusaha mendorong agar para TKA ini mau menetap di Karawang. “Sebenarnya para TKA tadi mau menetap di Karawang, tapi memang mereka masih membutuhkan sarana pendukung, misalnya sekolah internasional, pasar modern, hingga sarana rekreasi. Pemkab juga tengah menyiapkan peraturan yang bisa mengakomodasi kebutuhan para TKA itu.”
Suroto mengatakan, jika seluruh TKA tinggal di Karawang, maka berbagai sektor perekonomian Karawang akan turut hidup. Contohnya, apartemen dan hotel akan meningkat keterisiannya, dan pengembang bisa meningkatkan pembangunan perumahan. Tempat wisata dan restoran pun juga akan mendapat keuntungan lebih dari para TKA yang membelanjakan uangnya di Karawang.
“Last piece, best piece”
Bagi pengembang, kecepatan pertumbuhan Karawang Barat menjadi lumbung potensi pasar tersendiri. Hal ini mengingat ada ribuan pekerja di Karawang Barat yang masih membutuhkan hunian, baik untuk tempat tinggal primer, rumah kedua, maupun investasi. Pengembang kenamaan Agung Podomoro Land Tbk contohnya. Setelah sukses membangun dan memasarkan Grand Taruma, Agung Podomoro Land kembali menghadirkan karya terbaik di Karawang Barat.
Proyek baru bernama Taruma City ini akan menjadi area lengkap terpadu yang terdiri atas tiga kluster rumah tapak, ruko, taman tematik, club house, dan pusat kuliner. Ditilik dari lokasinya, proyek residensial ini terletak di jantung Karawang Barat, yakni di Jalan Kertabumi 1 atau Bundaran Tugu Padi Karawang.
GM Marketing Taruma City Rina Irawan mengatakan, lokasi Taruma City tak perlu diragukan lagi. “Ini strategis. Premium. Bisa dibilang lokasinya last piece dan best piece di pusat kota Karawang Barat. Tidak ada lahan perumahan lagi di Karawang Barat yang posisinya seperti ini. Dekat dengan sekolah bermutu, ruma sakit, menuju akses tol Karawang Barat hanya 8 menit. Taruma City akan memenuhi setiap kebutuhan penghuninya maupun masyarakat kota Karawang dan sekitarnya. Termasuk para ekspatriat yang bekerja di Karawang.”
Taruma City akan berdiri di atas lahan seluas 5,6 hektar dan tidak jauh pusat pemerintahan. Rina memaparkan bahwa Taruma City kelak akan menjadi cetral business district. “Kalau diibaratkan, ini semacam kawasan Glodok di Jakarta yang captive market-nya sudah terbentuk.”
Sebagai tahap awal, Agung Podomoro Land akan membangun kluster pertama rumah tapak yang diberi nama Mariposa. “Unit di kluster pertama ini, rencananya ada sekitar 130 unit. Harganya Rp 800 jutaan. Ini jelas sangat kompetitif, rumah modern minimalis di jantung kota dengan harga seperti ini. Apalagi Agung Podomoro Land selalu menghadirkan spesifikasi bangunan yang berkualitas. Kami menjaga benar mutu produk kami. Ini bagian dari kepercayaan konsumen yang tak bisa dibeli,” terang Rina. Rina optimistis peluang usaha di Karawang masih sangat luas. “Apalagi didukung pertumbuhan ekonomi dan konsumsi rumah tangga yang tinggi, membuat kota ini semakin cocok untuk investasi.” Ia yakin, banyak penduduk Karawang yang memiliki dana cukup memadai. Bila selama ini mereka memilih membeli properti di luar negeri, kini saatnya menempatkan dananya di Karawang Barat untuk memiliki hunian yang berkualitas, berkelas, modern, dan aman.